Nyanyian di dalam bus
Sebuah bus malam jarak jauh meluncur dalam kecepatan sedang 2 saja. Para penumpang baru berhenti untuk makan pada pertengahan perjalanan di tempat persinggahan bus2 malam. Pohon tumbuh menyungkup sepanjang jalan, seolah mereka dengan senter di tangan berlari di antara 2 deretan pohon. Dari dalam rumah penduduk di antara gelap pohon, di kiri kanan jalan muncul sekali2 kelip cahaya dari rumah penduduk. Selebihnya adalah sorot lampu bus yang menerangi kegelapan aspal yang terentang tak pernah habis. Lampu bus itu tidak ubahnya sepotong kapur tulis mencoreng di atas papan hitam di depan kelas.
Orang2 di dalam bus itu tidak tertidur. Mereka merasa sangat segar, karena mereka baru saja selesai makan malam di tengah perjalanan mereka. Sopir menghidupkan tape recorder. Para penumpang mendengarkan lagu yg berkumandang sambil berlena-lena. Tetapi di tengah perjalanan lagu itu berhenti, krn terdengar orang berteriak
"bolehkah lagu itu di tukar?saya ingin mendengarkan lagu jazz!" kata penumpang yang berteriak itu.
"tolong pak sopir. Lagunya ditukar saja dgn irama jazz!" kata penumpang yang lain.
"tetapi saya tidak punya kaset jazz!" kata sopir.
"aku membawa kaset lagu yang aku minta!" orang yang meminta lagu jazz mengeluarkan kaset jazz dari dalam sakunya dan berkumandanglah lagu jazz. Tetapi, bru beberapa detik saja lagu itu berkumandang, terdengar pula org berteriak.
"bolehkah lagu itu di tukar?" kata orang yang berseragam hijau. Dia membawa pistol dua.
Orang yang meminta lgu jazz melihat kepadanya. Tetapi pada akhirnya dia bekata:
"boleh! Mengapa tidak? Boleh! Lagu itu boleh di tukar."
"saya ingin diputar lagu Indonesia Raya!" katanya.
"tolong pak sopir. Bapak ini tidak suka lagu jazz tetapi bpk ini minta diputar lgu indonesia raya."
"tetapi, saya tidak punya kaset lagu indonesia raya."
"kaset lagu apa saja yang kau punya?" kata orang yang berseragam hijau lengkap dengan dua pistol di pinggangnya.
Sopir membongkar seluruh kaset dalam laci.
"kau harus punya kaset lagu indonesia raya. Cari! Dan mesti kau dapatkan!"
sopir terus membongkar semua kaset. Dan dia menemukan kaset lagu indonesia raya di antara kaset yang dia bwa.
"saya punya kaset indonesia raya!" teriak sopir gembira. "putar! Saya suka lagu indonesia raya!"
Kata orang berseragam hijau lengkap dengan 2 pistol "tetapi telinga saya sakit mendengarnya!"kata orang berseragam hijau dengan 3 pistol di pinggangnya.
"apa katamu? Sakit telingamu, katamu? Berarti kau tidak cinta tanah air!"
"tetapi, tidak saatnya lagu kebangsaan itu di putar sekarang!"
" sekarang adalah saatnya! Tidak kau lihat mereka sudah berkelahi.
Masing2 meminta lagu daerah mereka sendiri2."
"tetapi telinga saya sakit mendengar lagu indonesia raya itu."
"berarti kau penghianat! Kau boleh keluar dari bis ini!"
"tetapi...," kata orang berseragam hijau dgn tiga pistol di pinggangnya.
"tetapi, kau sudah membayar ongkos? Itu maksudmu? Kata orang yang berseragam hijau dgn 2 pistol di pinggangnya.
"ya! Saya sudah membayar ongkos!"
"saya akan ganti uang sisa ongkos perjalananmu. Kau boleh turun.
Dan naik bis yang lain. Lagu indonesia raya ini harus mengumandangkan sampai tujuan kita berakhir. Kalau tdk ska, kau boleh keluar! Tidak ada tempat untuk orang yang tidak suka pada lagu kebangsaannya sendiri. Siapa yang tidak suka dengan lagu ini?"
"saya suka!" kata org yg berseragam hijau dgn sebuah pistol di pinggangnya. Mereka berdua menjadi memiliki tiga pistol.
Orang yg memakai seragam hijau lengkap dgn dua pistol di pinggangnya berdiri di atas tempat duduknya. Dia diikuti orang yang berseragam dgn satu pucuk pistol di pinggangnya.
"cepat katakan! Siapa yang tidak suka pada lagu ini?" teriak org yg berseragam dgn 2 pistol di pinggangnya.
"tidak ada tempat bgi pengkhianat di bis ini!"
semua org diam. Termasuk orang yang memakai seragam dgn tiga pistol di pinggangnya. Dan lagu indonesia raya itu berkumandang sepanjang perjalanan, sampai mereka tiba di terminal terakhir.
Next=>
MENU AWAL